Dasi
Assalamualaikum,
kawan semua, apa kabar? Baik Bukan!!! Lama ya tak jumpa, jadi kangen. Kali ini
admin ingin berbagi cerita tentang dasi. Semua orang tahu ttg dasi apalagi
siswa siswi di sekolah terbiasa mengenakan dasi, tapi sudah tahukah kita bagaimana
Riwayatnya? Hmm, Yuk kita simak cerita berikut tentang riwayat Dasi yg sudah
populer saat ini.
Sejarah Dasi,
Latar Belakang dan Cara Mengikatnya
Di Iran, dasi dianggap kontra revolusioner sejak Shah Iran jatuh. Pria Iran ber-jas tapi tidak berdasi. Di Amerika beberapa rumah sakit melarang keras dokter memakai dasi. Mengapa? Karena dasi adalah bagian pakaian yang paling jarang dicuci. Dasi dokter dikhawatirkan menjadi medium penularan penyakit. Dengan pelarangan dasi, maka penularan penyakit dapat ditekan signifikan.
Riwayat tentang dasi, sama seperti riwayat tentang seragam, kancing dan manset di lengan kita, yaitu dari konflik militer Eropa. Di masa Perang 30 Tahun Katolik vs Protestan, Perancis menyewa serdadu bayaran dari Kroasia. Serdadu Kroasia punya ciri unik. Ciri unik tersebut adalah sepotong kain yang diikatkan di leher, sebagai penanda di medan pertempuran yang sering berlangsung kacau.
Perancis saat itu di tengah revolusi mode yang dicetus oleh Menteri Keuangan J.B Colbert, sebagai strategi dalam meningkatkan industri ekspor. Setelah merevolusi industri gelas, Colbert mengadopsi cara kerja pabrik tekstil Finlandia - sehingga terjadi perbaikan mutu kain. Pedagang kain yang berulang kali menjual kain mutu rendah - bisa dihukum dengan cara diikat di lapangan dan jadi pertunjukan umum.
Bersama dengan peningkatan mutu kain, maka diperlukan perbaikan desain dan mode. Itu sebabnya potongan kain Kroasia datang pada saat yang tepat. Kain itu disebut orang Perancis Cravat, dari bahasa Kroasia Hravati. Belum ada batas jelas antara dasi dan scarf. Dipakai oleh pria dan wanita. Pria dan wanita Perancis menggunakan Cravat yang berkembang seiring perkembangan tekstil dan mode yang diperlukan untuk pemasarannya.
Bersama dengan Perang 30 Tahun, mode ini berkembang ke seluruh Eropa kecuali negara-negara Protestan. Lalu bagaimana dengan negara Protestan?
Tahun 1660 Raja Inggris Charles II kembali dari pembuangan di Perancis, ia membawa cravat dan memperkenalkan penggunaannya di Inggris. Segera cravat jadi bagian dari busana pria Inggris yang lalu ikut menyebar ke seluruh dunia via jalur perdagangan East India Co.
Setelah Revolusi Industri, cravat jadi bagian busana wanita seperti scarf. Pria tidak mau repot, sehingga muncul bentuk baru. Kain untuk dasi pria, lebih sederhana, tipis dan kuat sehingga lebih gampang diikatkan, umumnya dari sutera Timur Jauh.
Cara mengikat pertama adalah Four-in-Knot. Paling sederhana dan katanya bisa dilakukan sebelah tangan sambil mengendalikan kuda. Four-in-Knot juga model ikatan dasi anak sekolah Inggris. Masalahnya, walau mudah, hasil ikatannya sering miring/ asimetris.
Cara mengikat yang paling umum adalah Full Windsor - dipopulerkan Duke of Windsor (Raja Edward VIII) walau telah ada sejak era kakeknya. Untuk ikatan Full Windsor, diperlukan dasi yang panjang dan tipis, karena ada 2 putaran simpul.
Kebanyakan orang tidak tahu syarat dasi ini. Kalau dasi kita pendek atau berkain tebal, sebaiknya jangan Full Windsor, karena simpulnya jadi terlalu besar/ menggantung seperti badut. Untuk dasi demikian, pakai Half-Windsor, cuma 1 putaran. Cocok untuk dasi berbahan tebal/ atau kurang panjang dan tetap terlihat rapi.
Tiap tempat punya selera berbeda. Pria Mesir suka dasi ikatan gendut dan pendek. Pria Jepang biasa pakai dasi warna pink dan putih.
Di Iran, dasi dianggap kontra revolusioner sejak Shah Iran jatuh. Pria Iran ber-jas tapi tidak berdasi. Di Amerika beberapa rumah sakit melarang keras dokter memakai dasi. Mengapa? Karena dasi adalah bagian pakaian yang paling jarang dicuci. Dasi dokter dikhawatirkan menjadi medium penularan penyakit. Dengan pelarangan dasi, maka penularan penyakit dapat ditekan signifikan.
Riwayat tentang dasi, sama seperti riwayat tentang seragam, kancing dan manset di lengan kita, yaitu dari konflik militer Eropa. Di masa Perang 30 Tahun Katolik vs Protestan, Perancis menyewa serdadu bayaran dari Kroasia. Serdadu Kroasia punya ciri unik. Ciri unik tersebut adalah sepotong kain yang diikatkan di leher, sebagai penanda di medan pertempuran yang sering berlangsung kacau.
Perancis saat itu di tengah revolusi mode yang dicetus oleh Menteri Keuangan J.B Colbert, sebagai strategi dalam meningkatkan industri ekspor. Setelah merevolusi industri gelas, Colbert mengadopsi cara kerja pabrik tekstil Finlandia - sehingga terjadi perbaikan mutu kain. Pedagang kain yang berulang kali menjual kain mutu rendah - bisa dihukum dengan cara diikat di lapangan dan jadi pertunjukan umum.
Bersama dengan peningkatan mutu kain, maka diperlukan perbaikan desain dan mode. Itu sebabnya potongan kain Kroasia datang pada saat yang tepat. Kain itu disebut orang Perancis Cravat, dari bahasa Kroasia Hravati. Belum ada batas jelas antara dasi dan scarf. Dipakai oleh pria dan wanita. Pria dan wanita Perancis menggunakan Cravat yang berkembang seiring perkembangan tekstil dan mode yang diperlukan untuk pemasarannya.
Bersama dengan Perang 30 Tahun, mode ini berkembang ke seluruh Eropa kecuali negara-negara Protestan. Lalu bagaimana dengan negara Protestan?
Tahun 1660 Raja Inggris Charles II kembali dari pembuangan di Perancis, ia membawa cravat dan memperkenalkan penggunaannya di Inggris. Segera cravat jadi bagian dari busana pria Inggris yang lalu ikut menyebar ke seluruh dunia via jalur perdagangan East India Co.
Setelah Revolusi Industri, cravat jadi bagian busana wanita seperti scarf. Pria tidak mau repot, sehingga muncul bentuk baru. Kain untuk dasi pria, lebih sederhana, tipis dan kuat sehingga lebih gampang diikatkan, umumnya dari sutera Timur Jauh.
Cara mengikat pertama adalah Four-in-Knot. Paling sederhana dan katanya bisa dilakukan sebelah tangan sambil mengendalikan kuda. Four-in-Knot juga model ikatan dasi anak sekolah Inggris. Masalahnya, walau mudah, hasil ikatannya sering miring/ asimetris.
Cara mengikat yang paling umum adalah Full Windsor - dipopulerkan Duke of Windsor (Raja Edward VIII) walau telah ada sejak era kakeknya. Untuk ikatan Full Windsor, diperlukan dasi yang panjang dan tipis, karena ada 2 putaran simpul.
Kebanyakan orang tidak tahu syarat dasi ini. Kalau dasi kita pendek atau berkain tebal, sebaiknya jangan Full Windsor, karena simpulnya jadi terlalu besar/ menggantung seperti badut. Untuk dasi demikian, pakai Half-Windsor, cuma 1 putaran. Cocok untuk dasi berbahan tebal/ atau kurang panjang dan tetap terlihat rapi.
Tiap tempat punya selera berbeda. Pria Mesir suka dasi ikatan gendut dan pendek. Pria Jepang biasa pakai dasi warna pink dan putih.
Untuk
belajar model mengikat dasi bisa lihat di sini: http://bit.ly/UfPDD. Sangat komprehensif. Ada banyak cara mengikat
dasi. Pemilik website, Thomas Fink adalah peneliti matematika, statistik,
complexity & biology. Fink bilang ada 85 cara mengikat dasi.
Beberapa tokoh sangat identik dengan dasi tertentu. Contoh paling jelas adalah James Bond 007 yang identik dengan dasi kupu-kupu (bowtie).
Harga dasi bermacam-macam. Ada yang murah sampai kelewat mahal. Yang termahal $220 ribu (ada 271 butir berlian pada dasi itu).
Beberapa tokoh sangat identik dengan dasi tertentu. Contoh paling jelas adalah James Bond 007 yang identik dengan dasi kupu-kupu (bowtie).
Harga dasi bermacam-macam. Ada yang murah sampai kelewat mahal. Yang termahal $220 ribu (ada 271 butir berlian pada dasi itu).
Demikian tentang dasi, dari sejarah, latar
belakang, hingga cara orang mengikatnya. Semoga bermanfaat.
Kami selaku Produsen dan Supplier Perlengkapan Sekolah dalam hal ini juga memproduksi Dasi khusus untuk siswa dan siswi, menawarkan kerjasama
kepada para pihak Instansi Sekolah dan Distributor Perlengkapan Sekolah dalam
pembuatan Dasi Seragam Sekolah yang eksklusive, elegan dan menarik. Namun harga
tetap ga bikin kantong bolong Monggo untuk info dan pemesanan bisa hubungi kami
disini :
HP / WA :
081234561169 / 085606556688
Office Phone :
031-8950723
FB :
Machrus Zacky / Ida Rima Rahmawati / Idris Antono Barokah
Kami tunggu Call nya ya...Kepercayaan Anda
Amanah bagi Kami . Sampai bertemu kembali!!!
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar